
Untuk bisa mencapai level permainan seperti pemain naturalisasi atau pemain dari Eropa, pemain lokal Indonesia butuh perubahan besar, bukan hanya dari sisi individu tapi juga dari sistem sepak bola secara keseluruhan. Ini adalah proses jangka panjang yang harus dilakukan secara konsisten dan terintegrasi.
Berikut beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar pemain lokal bisa selevel dengan pemain naturalisasi atau Eropa:
1. Perubahan Pola Pikir dan Mentalitas
* Disiplin Tinggi dan Profesionalisme: Banyak pemain naturalisasi terbiasa dengan lingkungan yang sangat profesional di Eropa. Mereka menghargai waktu, nutrisi, istirahat, dan latihan yang disiplin. Pemain lokal harus mengadopsi mentalitas ini. Datang tepat waktu, menjaga pola makan, dan menghindari gaya hidup yang tidak mendukung performa di lapangan adalah hal fundamental.
* Berani Keluar dari Zona Nyaman: Pemain naturalisasi sering kali punya ambisi besar dan tak ragu mencoba peruntungan di liga yang lebih kompetitif. Pemain lokal perlu didorong untuk punya mimpi yang sama, yaitu bermain di luar negeri, untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan mereka.
2. Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pelatihan
* Pendidikan Pelatih dan Kurikulum Standar: Kualitas pelatih sangat menentukan. PSSI atau lembaga terkait perlu menciptakan sekolah pelatih dengan kurikulum standar internasional, mungkin mengadopsi dari negara-negara maju seperti Jepang atau Korea Selatan, yang terbukti sukses di Asia. Pelatih harus dibekali pengetahuan taktik modern, psikologi olahraga, dan sport science.
* Pembinaan Usia Dini yang Tepat: Pembinaan tidak boleh hanya fokus pada kemenangan, tapi pada penguasaan teknik dasar. Anak-anak harus dilatih dengan metode yang menyenangkan (fun football) agar mereka jatuh cinta pada sepak bola. Kurikulum seperti Filanesia (Filosofi Sepak Bola Indonesia) yang digagas PSSI bisa menjadi panduan.
* Kompetisi Usia Dini yang Terstruktur: Harus ada kompetisi yang rutin dan berjenjang untuk kelompok umur U-12, U-14, U-16, dan seterusnya. Ini memberikan jam terbang dan pengalaman bertanding yang esensial bagi perkembangan pemain muda.
3. Pemanfaatan Teknologi dan Sport Science
* Penerapan Sport Science: Pemain Eropa menggunakan teknologi canggih untuk menganalisis performa. Setiap tim profesional harus punya sport scientist untuk memantau fisik, statistik, dan kondisi pemain. Data ini penting untuk menyusun program latihan yang spesifik, mencegah cedera, dan memaksimalkan potensi pemain.
* Fasilitas Latihan yang Memadai: Setiap klub profesional wajib memiliki fasilitas latihan yang sesuai standar, termasuk lapangan berkualitas, gym, ruang fisioterapi, dan asrama. Infrastruktur ini sangat menunjang pengembangan fisik dan teknis pemain.
4. Perbaikan Sistem Kompetisi dan Manajemen Klub
* Manajemen Klub yang Profesional: Klub harus dikelola seperti perusahaan, dengan manajemen yang transparan dan profesional. Ini termasuk pembayaran gaji yang tepat waktu, pengembangan pemain, dan program jangka panjang.
* Aturan dan Regulasi yang Jelas: Kompetisi liga harus berjalan dengan integritas tinggi. Penerapan teknologi seperti VAR (Video Assistant Referee) bisa membantu mengurangi kontroversi dan meningkatkan kualitas pertandingan. Wasit juga harus terus dilatih dan disiapkan agar memiliki standar yang tinggi.
* Peningkatan kualitas pemain lokal tidak bisa hanya bergantung pada individu, tetapi juga pada ekosistem sepak bola yang sehat, mulai dari federasi, klub, hingga akademi. Ketika semua elemen ini bekerja sama secara profesional dan konsisten, barulah pemain lokal bisa mencapai level yang setara dengan pemain naturalisasi atau bahkan pemain Eropa.
Sebagai Jalan Pintas Pengembangan Sepak Bola Indonesia selain Naturalisasi, bangun akademi bola berdasarkan kelompok umur 13, 15 , 17 Tahun di 8 zona wilayah Indonesia. Dididik para kader bola Indonesia. Disamping itu klub super liga dan divisi 2 (championship) mempunyai klub kelompok umur 15, 18 dan adakan Kompetisi 15 dan 18 tahun. Jadi suplai pemain muda yang Dididik di akademi dan Kompetisi menjadi tersedia. Kelompok umur selalu mengadakan pertandingan dengan klub luar negeri. Ini akan menaikkan derajat permainan pemain bola. Semoga sejarah penyisihan Piala Dunia kali ini menjadi bahan kita untuk membangun bola menjadi enak ditonton dan berprestasi. Dan yang penting keegoisan diri dihilangkan sehingga tidak bersandar pada satu hal saja tapi selalu evaluasi dan selalu cari cara untuk berkembang