
Saluran TV streaming melibatkan beberapa langkah teknis yang kompleks untuk memastikan konten dikirimkan dengan lancar dari sumber ke penonton. Berikut adalah penjelasan teknis tentang cara komputer membuat saluran TV streaming:1. Sumber Konten (Content Source)Ini adalah langkah pertama, di mana konten video diambil dan disiapkan. * Pengambilan Video: Video bisa berasal dari berbagai sumber, seperti kamera langsung (live camera), file video yang sudah ada (misalnya, dari hard drive), atau rekaman siaran. * Pengodean (Encoding): Video mentah berukuran sangat besar. Agar bisa dikirimkan melalui internet, video harus dikompresi. Proses ini disebut encoding. * Codec Video: Algoritma yang digunakan untuk kompresi video, seperti H.264 (AVC), H.265 (HEVC), atau AV1. Codec ini mengurangi ukuran file tanpa mengurangi kualitas secara signifikan. * Codec Audio: Algoritma untuk kompresi audio, seperti AAC atau AC3. * Pengemasan (Packaging): Setelah video dan audio dikodekan, mereka digabungkan menjadi satu format file yang dapat diputar. Ini melibatkan penambahan metadata, seperti informasi tentang durasi, resolusi, dan frame rate.2. Pengiriman Konten (Content Delivery)Ini adalah langkah krusial untuk mengirimkan konten dari server ke penonton. * Protokol Streaming: Ini adalah aturan yang digunakan untuk mengirimkan data video secara real-time. * HLS (HTTP Live Streaming): Dikembangkan oleh Apple. Ini adalah salah satu protokol yang paling umum. HLS memecah video menjadi potongan-potongan kecil (chunk) dengan durasi beberapa detik. File .m3u8 berfungsi sebagai daftar putar yang memberi tahu pemutar (player) di mana menemukan potongan-potongan tersebut. Ini memungkinkan pemutar beralih ke potongan dengan kualitas yang berbeda tergantung pada kecepatan internet penonton. * DASH (Dynamic Adaptive Streaming over HTTP): Mirip dengan HLS, tetapi merupakan standar terbuka. DASH juga memecah video menjadi potongan-potongan kecil, memungkinkan adaptasi kualitas. * WebRTC (Web Real-Time Communication): Digunakan untuk streaming real-time dengan latensi sangat rendah, seperti untuk konferensi video atau live event interaktif. * CDN (Content Delivery Network): CDN adalah jaringan server yang tersebar di berbagai lokasi geografis. Ketika penonton meminta video, permintaan mereka dialihkan ke server CDN terdekat. Ini mengurangi latensi, meningkatkan kecepatan, dan mengurangi beban pada server sumber.3. Pemutaran Konten (Content Playback)Ini adalah langkah terakhir, di mana penonton bisa melihat konten di perangkat mereka. * Aplikasi atau Situs Web: Penonton mengakses saluran streaming melalui aplikasi di smartphone, smart TV, atau melalui situs web di browser. * Pemutar Video (Video Player): Aplikasi atau situs web menggunakan pemutar video (player) untuk memutar konten. Pemutar video harus mendukung protokol streaming yang digunakan (misalnya, HLS atau DASH). * Dekode (Decoding): Pemutar video mengambil potongan-potongan video yang dikirimkan, menguraikannya kembali menjadi data video mentah, dan memutarnya di layar. Ini adalah kebalikan dari proses pengodean.Secara keseluruhan, membuat saluran TV streaming memerlukan kombinasi dari perangkat lunak pengodean, server streaming yang kuat, dan pemutar video yang canggih.
